Film: Di Balik Cinta Eva (1994)

"Di Balik Cinta Eva" bercerita tentang Siska (Malfin Shayna) dan adiknya Eva (Kiki Fatmala) berpisah sejak kecil saat orangtuanya bercerai. Ayahnya ketahuan serong dan diusir dari rumah milik ibunya. Eva ikut ayah ke Malaysia, sedang Siska ikut ibu.Eva mengalami hal mirip dengan ibunya. Pacarnya serong. Siska juga mengalami hal sama. Suaminya, Revi (Hudi Prayogo), serong dengan Erna (Gitty Srinita), yang entah bagaimana hubungannya hingga bisa tinggal serumah dan berniat menguasai harta Siska de...


selengkapnya



Film: Wanita Berdarah Dingin (1994)

"Wanita Berdarah Dingin" bersetting pada zaman sekarang (bangunan modern, telpon genggam, mobil limousine dll), tapi yang jadi masalah adalah konflik dan adu kuat soal "tenaga dalam". Hanya dengan mengibaskan kepala, umpamanya, lawan bisa terpental. Konflik terjadi antara Pusparani (Malfin Shyaina) melawan Puspadewi (Esri Komara). Kaum "puspa" ini memiliki kelainan (antara lain kekuatan tenaga dalam tadi), tapi untuk mempertahankan itu mereka antara lain harus minum darah lelaki. Pusparani berha...


selengkapnya



Film: La Tando di Toradja (1971)

"La Tando di Toradja" menceritakan tentang La Tando (Hadisjam Tahax), pangeran buruk rupa dari Bugis, melihat benda ajaib di sungai dalam pengembaraannya. Dua pengawalnya yang hendak mengambil benda itu, mati. Tidak demikian dengan Latando. Benda itu adalah sebuah jeruk berisi rambut sangat panjang milik seorang putri yang tinggal di hulu sungai, desa Minanga.La Tando berniat memperistri putri itu. Ia susuri sungai Saddang dengan segala rintangannya dan berhasil menemukan pemilik rambut, Putri L...


selengkapnya



Film: Damarwulan-Minakjinggo (Sebuah Legenda Majapahit) (1983)

"Damarwulan-Minakjinggo (Sebuah Legenda Majapahit)" adalah kisah di saat krisis Majapahit yang tengah menghadapi ancaman Adipati Blambangan, Minakjinggo, Damarwulan yang selalu diikuti dua punakawannya, Sabda Palon dan Naya Genggong, mengabdi di kerajaan Majapahit sesuai petunjuk kakek dan ibunya. Ia mengabdi di tempat pamannya sendiri, Patih Logender, untuk mengurus kuda. Dalam pengabdiannya ia amat menderita, karena dua putra patih, Layang Seto dan Layang Kumitir sangat membencinya. Putri pati...


selengkapnya



Film: Warok Singo Kobra (1982)

"Warok Singo Kobra" mengisahkan tentang Kadipaten Trenggalek tak pernah aman. Kerusuhan bersumber dari ulah Warok Guno Seco. Untuk mengatasinya, sesepuh kabupaten menyarankan agar putra tunggal bupati, Subroto, dikawinkan dengan Suminten, anak Guno Seco. Begitu surat lamaran disampaikan, Guno langsung memerintahkan anak buahnya supaya tidak lagi merampok. Tapi, soal belum selesai. Subroto menolak usul ayahnya. Ia pergi dari kabupaten dan sempat memergoki Warsiah yang sedang diperkosa Gento, anak...


selengkapnya