"Komedi dan Tragedi" menceritakan tentang senyum lembut yang tersungging di bibir Monseigneur le Prince Gautier de Severac. Dalam hati dia memperdebatkan manfaat relatif dari racun dan pedang sebagai cara untuk membebaskan dirinya dari saingan, tetapi Monseigneur le Prince tidak pernah menjadi orang yang percaya diri dengan membiarkan ekspresinya sesuai dengan pikirannya. Dia sangat marah. Itu adalah posisi yang mustahil dia jatuh. Dia, seorang pangeran dari keluarga Savoy, telah membiarkan dirinya jatuh cinta dengan seorang aktris belaka, dan dia, bukannya memuji Surga atas keberuntungannya yang luar biasa, lebih suka, jika ada kebenaran dalam rumor, kapten kapal Pangeran. bodyguard untuk dirinya yang agung.

Untuk menguji kebenaran rumor tersebut, Pangeran baru-baru ini mengirim kapten ini, Jacques Duval, dengan sebuah catatan untuk aktris tersebut, dan telah memerintahkan seorang mata-mata yang setia untuk membuntuti Duval dan perhatikan setiap tindakannya. Monseigneur le Prince mendongak saat mata-mata itu masuk. "Sehat?" Di resepsi Mademoiselle Yvette Bordeaux, Pangeran sangat menikmati dirinya sendiri. Dia senang memerintah Duval seperti antek di hadapan wanita yang mereka berdua cintai. Yvette, yang merasakan bahaya Duval, menjadi pucat karena ketakutan. Ketika akhirnya Pangeran menyusun rencana cemerlang untuk mengirim Duval ke Yvette dengan kalung, dan mengikuti dari dekat perwiranya. Yvette melihat sosoknya yang menunggu di luar pintu. Untuk menyelamatkan nyawa pria yang dicintainya, Yvette berbalik dengan dingin dari Duval ke Pangeran, dan memintanya untuk mengencangkan kalung di lehernya sendiri.

Dia melakukannya, dan menciumnya. Duval bergegas keluar ruangan dengan hati berubah menjadi batu. Sore harinya, rombongan yang berkumpul memohon kepada Mademoiselle Yvette untuk membuktikan kepada mereka apakah dia lebih baik dalam komedi atau tragedi. Yvette, sesuai dengan permintaan mereka, mulai berakting sedikit komedi. Tepat ketika dia selesai, sebuah catatan dibawa kepadanya. Itu dari Duval, dan hanya mengatakan bahwa dia harus segera melawan Pangeran, bahwa Pangeran pasti akan membunuhnya, dan dia senang mati. Dia terhuyung-huyung, hampir jatuh, dan berjalan membabi buta menuju pintu.

Perusahaan bertepuk tangan, dan mendorongnya mundur. Dia menatap mereka dengan murung, "Aku harus menemuinya. Dia sudah mati," katanya singkat. "Ah," seru aktor tua yang mengajukan taruhan, "Ini adalah tragedi yang paling sempurna." Ketika Yvette akhirnya mencapai taman, sesosok tubuh terselubung tergeletak di tanah. Saat dia terhuyung-huyung ke arahnya, dia merasa bahwa cahaya telah meninggalkan dunia selamanya. Dia mengangkat kain dari wajahnya, dan itu adalah Pangeran. Kemudian Duval mendatanginya, dan bintang-bintang muncul lagi, dan bulan bersinar.