«

Film: Pukulan Maut (2014)

»

Tiga pemuda-pemudi dengan latar belakang berbeda menjalin persahabatan semenjak menjadi pasien rawat inap di rumah sakit jiwa.

Kay menjadi korban keretakan rumah tangga. Orang tuanya terpaksa menitipkannya ke rumah sakit jiwa karena Kay nyaris membunuh pemuda yang menjadi selingkuhan mamanya. Aldo frustasi karena keinginannya menjadi musisi terhalang keterbatasannya: penyandang tunarungu, Joe, mantan pecandu narkotika, juga mengalami guncangan mental paska tewasnya sahabat sejatinya, Joe meyakini kalau sahabatnya berubah wujud menjadi sebuah kaktus bonsai yang kemudian selalu dibawanya kemanapun ia pergi.

Diprakarsai oleh Kay yang merasa tidak gila, ketiganya melarikan diri dari rumah sakit jiwa. Dalam pelarian itu mereka menemukan mayat perempuan yang tergeletak dengan sebuah tas koper yang penuh berisi uang. Kay cs mengambil koper itu dan meninggalkan mayat wanita itu begitu saja.

Mereka menginap di sebuah motel di luar kota. Kemudian sekelompok orang bermunculan muncul menyerang. Orang-orang itu berniat mengambil koper uang yang mereka temukan. Sikap orang-orang yang bertindak tanpa kompromi itu memaksa Kay cs mempertahankan diri. Di luar dugaan dua pria dari kelompok lain muncul dan juga berniat merampas koper uang itu, hingga terjadi saling serang,

Korban tewas semakin banyak berjatuhan termasuk pemilik motel, Aldo dan Joe pun juga tewas menggenaskan. Kay yang sampai akhir masih bertahan menyelinap masuk ke dalam mobil pimpinan gerombolan yang berhasil mengambil koper uang. Pimpinan gerombolan itu mengetahui keberadaan Kay, dan memerintahkan menembak mati Kay.

Bos besar, yang sempat mendengar suara Kay, tersentak kaget. Ternyata, yang ditembak mati itu adalah Kay, anak kandungnya sendiri.


Keyword: Action, Alexander Harry, BIC Productions, Drama, Erline Sarintan, Indonesia, Ivan Leonardy, Kaemita, Krisna Murti, Maxime Boutier, Monique Henry,



Komentar