Nicole Kidman dan James Franco yang beradu akting di film "Queen of the Desert" membuat geger para penonton di Berlin International Film Festival (Berlinale) saat diputar pada Jumat pekan lalu, 6 Februari 2015. Pangkal penyebabnya, Queen of the Desert adalah film pertama karya filmmaker legendaris Jerman, Werner Herzog, yang menempatkan perempuan sebagai tokoh utama. Ia juga untuk pertama kalinya membuat kisah drama cinta romantis lewat film yang turut dibintangi oleh Robert Pattinson ini. Bahkan menampilkan sebuah adegan Nicole Kidman tanpa mengenakan sehelai benang.

Film ini juga dibintangi oleh Damian Lewis dan diproduksi oleh Benaroya Pictures serta Elevated Films.

"Saya tidak pernah mengerjakan adegan yang berhubungan dengan percintaan. Saya tidak pernah menampilkan nudity. Omong-omong, sebenarnya Nicole Kidman yang bilang, 'Mohon berikan satu adegan di mana saya mandi di bathup dari bahan kanvas dan bisa dilipat ini,' yang selalu dibawa Gertrude Bell dalam berbagai perjalanannya. Lalu saya jawab, 'Ya, kita akan buat adegan itu. Akan ada nudity, tapi tidak akan eksploitatif, saya tidak ingin menampilkannya dengan gaya yang voyeur.' Dan adegan itu sangat indah, adegan yang puitis," beber Herzog, yang kini berusia 72 tahun.

Werner Herzog sejak awal sudah meyakini bahwa Nicole Kidman akan tampil mengagumkan dalam memerankan Gertrude Bell. Sutradara gaek ini juga menilai bahwa Kidman sudah sangat profesional dan amat siap untuk diarahkan olehnya. Kidman juga tak sungkan untuk tidur di dalam tenda. "Saya tahu akan ada sesuatu dari proyek film ini yang dia bakal mampu wujudkan. Sesuatu yang kita tidak lihat sejak lama," kata Herzog. "Nicole berkata bahwa dia melangkah masuk ke dalam 'dunia Werner' dan dia benar-benar melakukan itu."

Queen of the Desert, yang skenarionya juga ditulis oleh Werner Herzog, berkisah tentang penggalan kehidupan Gertrude Bell. Ia adalah petualang perempuan asal Inggris yang juga penulis, arkeolog, sekaligus kartografer. Menurut sejarah, Gertrude Bell mempunyai peran tak kecil dalam kehidupan bangsa Arab di Timur Tengah pada awal era 1900-an sebelum akhirnya Perang Dunia I pecah. Biopic ini berhasil masuk program kompetisi Berlin International Film Festival yang ke-65 tahun ini. Bagi Herzog sendiri, Queen of the Desert merupakan film naratif pertama dalam enam tahun terakhir.

Menurut Herzog, tak heran jika para pengamat film terkejut dengan karyanya ini yang memuat kisah drama cinta tentang perempuan, apalagi film ini juga bertutur tentang kerinduan. "Film ini entah bagaimana seperti memukau mereka. Tapi (cerita film) ini muncul dengan sangat natural bagi saya," ungkap Herzog.

Dia juga menceritakan sekelumit proses pembuatan cerita dan skenario film tersebut. Ketika menulis skenario lalu melakukan syuting, Herzog tak menyadari bahwa inilah pertama kalinya ia membuat film dengan tokoh protagonisnya seorang perempuan. Barulah saat film ini diputar pertama kali di Berlinale, ia menyadari fakta tersebut.

Herzog sendiri terbesit untuk membuat cerita film tentang Gertrude Bell berkat membaca surat-surat dan buku hariannya. Dari situ, ia melihat ada kompleksitas yang luar biasa dalam diri Gertrude Bell, karakter yang nyata dan tentu saja sebuah kisah yang hebat. "Pada dasarnya saya adalah seorang storyteller dan kisah ini segera memberikan daya tarik bagi saya. Ada sesuatu yang benar-benar besar tentang dirinya," ujar Herzog.