Produser film Hollywood melihat China sebagai pasar menjanjikan untuk perilisan produk-produk unggulan mereka. Dengan jumlah penduduk sebanyak 1,355 miliar jiwa menurut data dari Biro Sensus Departemen Perdagangan AS, tentu film-film yang dirilis di sana punya kans lebih besar untuk ditonton lebih banyak orang. Lionsgate melihat kemungkinan itu dan memutuskan untuk merilis "The Hunger Games: Mockingjay - Part 1" di China.

Prediksi Lionsgate tak meleset. Mockingjay Part 1 berhasil meraup 10 juta dolar AS atau setara Rp. 127 miliar rupiah hanya dari perilisannya di hari pertama. Hasil tersebut jauh melebihi pencapaian "The Hunger Games: Catching Fire" yang dirilis di tahun sebelumnya, meski perbandingan ini diambil datanya dengan catatan bahwa Catching Fire dirilis pada hari Kamis sedangkan Mockingjay Part 1 dirilis pada hari Minggu.

Mockingjay diputar di hampir 28 persen jumlah bioskop di China. Film ketiga dari tetralogi The Hunger Games ini dirilis dalam dua versi, 2D dan 3D yang khusus dirilis untuk pasar China. Catching Fire sendiri memperoleh hasil bagus di China dengan meraup 30 juta dolar AS atau setara Rp. 381 miliar rupiah meski harus bersaing dengan kandidat kuat Gravity yang pada saat itu dinominasikan di Oscar.

Jalan menuju pencapaian ini tidaklah singkat. Mockingjay yang sedianya dirilis sehari di China sebelum premierenya di Amerika Serikat November lalu, harus diundur jadwalnya. Dengan berbagai pertimbangan, film tersebut akhirnya dirilis di China tahun ini dengan dikoordinir oleh China Film Group dan Talent International Film Company Beijing. Dengan kesuksesan ini, Lionsgate berencana menambah jumlah film produksinya untuk ditayangkan di China. Bahkan Lionsgate sudah berdiskusi dengan Hunan TV untuk hak cipta penayangan film mereka.