« |
"Poltergeist" Masih Jauh Dari Harapan Sebuah Film Horor?» |
20 Fox Century me-reboot film horo klasik 'Poltergeist'. setelah meraih kesuksesan dalam film "The Conjuring". Sutadara 'City of Amber', Gil Kenan, mendapatkan kesempatan untuk menggarap film yang film aslinya di garap oleh Tobe Hooper yang legendaris itu.
Versi baru ini dimulai dengan kepindahan keluarga Bowen setelah si kepala keluarga, Eric (Sam Rockwell) kehilangan pekerjaannya. Sang istri, Amy (Rosemary DeWitt), mendukung keputusan ini meskipun anaknya yang sulung, Kendra (Saxon Sharbino), muak dengan keputusan sepihak ini. Keanehan mulai terjadi ketika putri sulung mereka, Madison (Kennedi Clements), mulai berbicara sendiri. Anak kedua mereka, Griffin (Kyle Catlett), yang paranoid juga memperhatikan keanehan ini.
Puncaknya terjadi ketika di sebuah malam Griffin melihat Madison berbicara dengan televisi mereka yang menyala dengan sendirinya. Madison mengatakan bahwa "mereka sudah ada di sini"?. Kalimat tersebut diikuti dengan kejadian-kejadian aneh yang terjadi keesokan harinya. Dan ketika Madison menghilang dan diculik oleh makhluk halus, barulah keluarga Bowen tersadar bahwa rumah mereka ternyata sudah ada penghuninya, jauh sebelum mereka menapakkan kaki di tempat tersebut.
'Poltergeist' versi baru yang ditulis oleh David Lindsay-Abaire ini ternyata tidak hanya tak bisa menandingi versi aslinya. Tapi, juga belum bisa disejajarkan dengan film-film horor modern yang dicintai banyak orang seperti 'Paranormal Activity' atau dua karya James Wan, 'Insidious' dan 'The Conjuring'. Film ini memang tak berakhir tragis seperti horor-horor remake kebanyakan yang hancur berantakan. Gil Kenan paling tidak tahu bagaimana cara mencari aktor-aktor berbakat yang bisa meyakinkan penonton bahwa mereka memang sedang diteror oleh makhluk-makhluk halus.
Namun, sayangnya usaha baik itu tidak bisa menutupi kenyataan bahwa 'Poltergeist' tidak bisa membuat para penonton menjerit ketakutan. Salah satu kejeniusan film lamanya adalah kenyataan bahwa teror ini muncul di tempat yang biasa kita temui. Hantu-hantu ini meneror para karakternya yang tinggal di perumahan yang kelihatannya baik-baik saja. Hal tersebut membuat paranoid penonton meningkat. Kalau hal tersebut bisa terjadi di sebuah tempat yang kelihatannya normal, lalu apa yang terjadi dengan rumah yang sudah angker dari awal?
- By constantio
- 25 June 2015
- 1712 views
- Review