Film: Tapak-tapak Kaki Wolter Monginsidi (1982)

"Tapak-tapak Kaki Wolter Monginsidi" merupakan kisah salah seorang pahlawan kemerdekaan di Sulawesi Selatan. Wolter Monginsidi dilukiskan sebagai pemuda yang flamboyan, berani terkadang nekat, agak emosional. Ia dan pasukannya selalu mengganggu Belanda, dan diburu-buru, sampai akhirnya tertangkap. Ayahnya meminta ia menandatangani permohonan grasi, padahal itu salah satu tipu muslihat Belanda. Ia mati dihukum tembak....


selengkapnya



Film: Blanco, the Colour of Love (1997)

Kisah cinta dan perjuangan hidup pelukis Antonio Blanco yang bermukim di Bali sejak tahun 50an dengan ambisi menjadi pelukis terkenal. Ia menemukan Ni Ronji, penari, yang kemudian menjadi satu-satunya model lukisannya....


selengkapnya



Film: Bali Forever (2007)

Film ini berdasarkan kisah nyata Antonio Blanco (Michael Pas), pelukis Spanyol, yang pada tahun 1951 sampai di Bali karena pengaruh buku The Island of Bali karya Miguel Covarubias. Di Pulau ini ia kemudian berjumpa dengan modelnya, Ni Ronji (Ni Ketut Melati), jatuh cinta, dan menikahinya. Ia tinggal di pulau itu hingga saat meninggalnya....


selengkapnya



Film: Telegram (1997)

Bermula dari secarik telegram yang dikirim dari Denpasar: Ibu Meninggal. Cepat Pulang. Daku (Sujiwo Tejo), wartawan asal Bali yang tinggal di Jakarta, ingin memberontak untuk membebaskan dirinya dari penjara keluarga. Dalam konteks manusia bali, kungkungan keluarga berarti kungkungan kewajiban terhadap adat dan tradisi. Konflik ini ternyata menciptakan konflik-konflik lain dalam diri Daku.Ia senantiasa ingin bercinta, tanpa harus kawin, dengan Rosa (Ayu Azhari) yang sebenarnya kekasih dalam khay...


selengkapnya



Film: Sebuah Pertanyaan untuk Cinta (2000)

Film ini hampir-hampir secara harafiah memvisualisasikan tiga cerpen yang jadi dasar film ini. Kesulitannya justru di situ. Keharafiahan itu menjadikan dunia cerpen yang tidak membutuhkan realitas ruang secara fisik mendapatkan ruang itu.Jadinya, dua medium yang satu sama lain memiliki keunikan itu, tidak mendapatkan kewajarannya. Pertanyaan apakah cinta itu coba direntang dalam tiga periode: tahun 70, 80, 90an. Secara fisik kisah memang dibagi tiga periode itu, sambil mencoba mengungkapkan toko...


selengkapnya