Film: Satu Nyawa dalam Denting Lonceng Kecil (2002)

Setelah bisnisnya hancur, Hanggar suka mabok, judi dan memukuli Risma, istrinya. Di rumah itu tinggal pula Tami, kakak sepupu Risma, dan anaknya, Bano, dan seekor kucing. Suatu malam Hanggar pulang dalam keadaan teler, dan meninggal karena dipukul seseorang. Begitu juga kucing mereka.Risma menduga bahwa Tami lah yang melakukannya, karena tak tega melihat adiknya selalu dipukuli. Mereka mengubur Hanggar dan memberi alasan serangan jantung. Risma kemudian terima kos. Yang kos selalu tidak kerasan ...


selengkapnya



Film: Durian (2003)

Seorang suami dan seorang pelajar putri sedang melakukan petualangan terakhir mereka di sebuah hotel remang-remang. Buah beraroma tajam bernama durian, diselundup sebagai hidangan penutupnya....


selengkapnya



Film: Arisan! (2003)

Ingin menggambarkan kehidupan manusia-manusia usia 30an tahun di Jakarta. Arisan menjadi ajang mereka berkumpul dan memperlihatkan kemapanan hidup mereka. Di balik itu, anggota arisan mempunyai masalah-masalah pribadi yang dicoba ditutupi.Tiga sahabat lama, Sakti (Tora Sudiro), Meimei (Cut Mini Theo) dan Andien (Aida Nurmala), masing-masing dikenal sebagai arsitek, desainer interior, dan ibu rumahtangga yang sibuk dalam kegiatan sosial kelas atas. Meimei menyadari bahwa satu-satunya cara untuk m...


selengkapnya



Film: Air Mata Fatimah (2015)

"Air Mata Fatimah" bercerita tentang Hamda, janda yang ditinggal pergi suaminya entah kemana, berjuang menghidupi diri dan anak perempuan tunggalnya, Fatimah. Hidup ibu dan anak tersebut tersisih dari penduduk desa lainnya, karena Hamda bekerja sebagai pelacur. Hamda sering disudutkan pada posisi serba salah atas permintaan anaknya: Kitab Suci Al-Qur’an, mukena, sajadah, dan buku-buku pelajaran agama Islam.Di kampung itu tokoh agama yang disegani dan terpandang, Guru Ali Daud, mengutus anaknya...


selengkapnya



Film: Gending Sriwijaya (2013)

Nusantara abad 16, tiga abad setelah keruntuhan Sriwijaya, muncul kerajaan-kerajaan kecil yang saling berebut kekuasaan. Kedatuan Bukit Jerai, adalah kerajaan kecil yang dipimpin oleh Dapunta Hyang Mahawangsa dengan permaisurinya Ratu Kalimanyang. Mereka memiliki dua putera: Awang Kencana dan Purnama Kelana. Dapunta Hyang yang sudah tua, memilih Purnama Kelana sebagai penggantinya, Dapunta merasa Purnama memiliki kemampuan intelektual yang tinggi, cerdas dan lebih visioner dibandingkan dengan Aw...


selengkapnya