Tidak jauh dari kota Mali kuno Timbuktu, sekarang dikuasai oleh agama fundamentalis, gembala sapi Kidane (Ibrahim Ahmed alias Pino) tinggal damai di bukit-bukit pasir dengan istrinya Satima (Toulou Kiki), putrinya Toya (Layla Walet Mohamed), dan Isan (Mehdi Ag Mohamed), selama 12 tahun mereka melakukan gembala sapi.

Di kota, orang-orang menderita, tidak berdaya, dari rezim teror yang dikenakan oleh Jihadis bertekad untuk mengontrol iman mereka. Musik, tawa, rokok, bahkan sepak bola telah dilarang. Para wanita telah menjadi bayangan tapi menolak dengan martabat. Setiap hari, pengadilan improvisasi baru mengeluarkan kalimat yang tragis dan tidak masuk akal. Kidane dan keluarganya sedang terhindar kekacauan yang berlaku di Timbuktu. Tapi nasib mereka berubah secara tiba-tiba dalam film ini memukau diberikan dari master sinema dunia.