Cerita terjadi di laut Cina pada musim dingin tahun 1946, masa di mana perang sipil berkecamuk di seluruh tanah antara geng perampok bandit dan Tentara Pembebasan Rakyat, yang didakwa dengan membawa mereka ke bawah. Yang paling ditakuti dari semua bandit adalah Tuhan Elang (Tony Leung), yang memerintahkan tentara ribu dari benteng nya di atas Tiger Mountain, yang bersenjata lengkap dengan persenjataan yang tertinggal ketika Jepang melarikan diri dan telah meletakkan sampah ke setiap desa di daerah cukup beruntung untuk mendapatkan cara mereka.

Menentang Hawk PLA Satuan 203, sebuah kelompok kain-tag mungkin 30 tentara yang bertugas di bawah idealis Jianbo (Kenny Lin). Persenjataan, outmanned dan dengan waktu berjalan singkat, Satuan 203 meluncurkan tawaran terakhir putus asa untuk mengalahkan Hawk dan anak buahnya dengan mengirimkan salah satu dari laki-laki mereka, Zirong Yang (Hanyu Zhang), untuk menyusup kubu Hawk dengan menyamar sebagai sesama Bandit sehingga ia bisa diam-diam menyelundupkan informasi mengenai kubu yang lain dapat digunakan untuk membuat rencana serangan. Meskipun Zirong cepat dibawa ke kepercayaan Hawk, beberapa bandit lain, terutama Saudara Kedua (Yu Xing), yang curiga terhadap pendatang baru dan motifnya, dan dia berada dalam bahaya konstan ketahuan.

Akhirnya, Elang memutuskan untuk meluncurkan serangan kejutan pada Satuan 203 tapi kelompok yang lebih kecil berhasil Prevails meskipun kalah jumlah, yang paradoks hanya menambah kecurigaan tentang Zirong. Tepat sebelum Elang dapat melancarkan serangan kedua yang tak terduga, Satuan 203 memutuskan untuk menyerang Tiger Mountain sendiri pada saat perayaan Tahun Baru di upaya terakhir untuk membawa Hawk down.