"Surga di Telapak Kaki Ibu" berkisah tentang Denay (Jessica Mila), seorang gadis Minang yang berubah kehidupannya setelah kuliah di Jakarta. Bundo (Unique Prisilla) terpaksa menjalani kehidupan di Kampung Halamannya di Ranah Minang sambil terus memikirkan dan menahan rindu terhadap anak gadisnya tersebut.

Tak kuasa menahan rindu, Bundo pun menyusul anaknya ke Jakarta. Namun, alangkah terkejutnya setelah dirinya tak menemui anak gadisnya ditempat kos lamanya. Bundo mendapati kalau Denay sudah pindah ke kos baru yang kondisinya jauh berbeda dengan kos lamanya yang dahulu dipilihkan oleh Bundo buat Denay.

Bahkan, dikos baru tersebut Bundo menemukan ada lelaki yang keluar dari kamar teman kos Denay yang perempuan. Bundo mulai mencerocos soal kosan baru Denay yang tidak bagus bagi dirinya. Bahkan suatu malam, ada lelaki yang menyelinap masuk ke kamar Denay.

Saat ditanyakan Bundo, Denay menjawab dengan gelagapan dan menjawab Bundo dengan perkataan yang sangat membuat hatinya shock, marah dan sakit hati, tak kuasa menahan perasaan Bundo kembali ke kampung halamannya di Bukittinggi.

Namun di kampung, Bundo tak pernah membuka aib anaknya tersebut ke orang-orang kampung, bahkan Bundo memberi kesan bahwa Denay sibuk dengan kuliahnya di Jakarta.

Sementara itu, Amri (Kevin Julio), sepupu Denay, anak dari Ramli (Tasman Taher), kakak dari Bundo akan melakukan pernikahan. Tapi Amri justru melarikan diri karena diam-diam dirinya jatuh cinta pada Denay.

Perlahan adik Bundo yang bernama Hanifah (Dewi Hughes), minta agar Bundo mengalah dan menyuruh Denay pulang ke kampung. Tapi Bundo bersikeras melarangnya, diam-diam Hanifah mengabari Denay kalau Bundo sakit keras.

Kedatangan Denay membuat munculnya konflik; mulai dari Bundo yang berniat agar Denay tetap dikampung hingga Amri yang menyatakan cintanya kepada Denay.

Akhirnya, Denay tahu kalau eteknya (tantenya), Hanifah berbohong padanya soal Bundo sakit keras, Bahkan Bundo pun sakit hati karena mengetahui anaknya pulang karena mengira dirinya sakit. Situsi diperburuk ketika Denay mengaku bahwa dirinya tak lulus kuliah.

Denay tidak pernah meminta maaf pada Bundo, setiap kali mau mengucap maaf, bibirnya berasa kelu. Hingga akhirnya, Denay kembali ke Jakarta, kata maaf tidak pernah terucap. Yang ada hanya air mata yang diam-diam jatuh dikala sendiri karena tak mampu mengucapkan.