«

Film: Keumala (2012)

»

"Keumala" menceritakan tentang Langit, fotografer, pecinta perjalanan, “pencari” senja. Awalnya ia lari atas kekecewaannya terhadap masa lalunya yang lebih memilih mengabadikan momen anak yang terluka di suatu daerah konflik daripada menolongnya. Pelarian yang justru mengajarkannya banyak. Ia mengadakan pameran foto bertema langit senja di sebuah kapal.

Di kapal itu ia terlibat perdebatan menyebalkan yang mengusik lagi idealismenya. Perdebatan dengan penulis dan pembuat sketsa yang cantik tapi kepala batu, Keumala. Keumala menuduh Langit tak lebih sebagai robot pengeksploitasi perasaan, yang rela mendapatkan momen-momen bagus tanpa meminta izin pada subjek foto. Perdebatan ini justru membuat mereka semakin dekat dan saling memahami. Di kapal juga, mereka berkenalan dengan anak perempuan usil yang cerdas sekaligus optimis menunggu ibu yang belum juga ditemukan pasca tsunami Aceh.

Mereka juga belajar tentang kearifan hidup lewat hikayat-hikayat yang disenandungkan bapak Inong. Keakraban mereka terus terjalin, hingga Keumala pun mengajak Langit untuk tak sekedar berlayar di kapal tapi melanjutkan perjalanan ke Sabang, melanjutkan pencarian tentang senja terindah di nol kilometer Indonesia.

Di Sabang, Keumala justru dibenturkan lagi oleh pertanyaan-pertanyaan tentang cinta. Setelah ia mengetahui ia justru divonis menderita retinitis pigmentosa, sebuah penyakit menurun yang bisa berujung pada kebutaan.

Jenis Film Drama
Tanggal Rilis: 01 March 2012
Negara Indonesia
Produksi Indirama Films
Rating PG
Durasi 104 menit

Posters



Keyword: Abimana Aryasatya, Andhy Pulung, Arturo Gp, Cut Yanti, Dirmawan Hatta, Drama, Ina Limbong Riung, Indirama Films, Indonesia, Islamuddin, Mahdi Spn,



Komentar