«

Film: Tanah Mama (2015)

»

Film ini merekam kehidupan Halosina, seorang ibu di Papua yang hidup di perkampungan ladang di lembah pedalaman Yahukimo, sekitar lima jam jalan kaki dari pinggiran kota Wamena. Perempuan yang dipanggil 'mama' itu harus berjuang menghidupi diri dan empat anaknya setelah suaminya kawin lagi.

Tanah ladang yang dibukakan oleh sang suami sudah tak subur lagi sehingga tak bisa ditanami. Namun, karena lebih memperhatikan istri keduanya, yang juga beranak banyak, maka Halosina tak bisa mengandalkan lelaki itu lagi untuk memberinya ladang.

Walhasil, di tengah himpitan kelaparan anak-anaknya, Halosina terpaksa mencuri ubi di ladang adik iparnya sendiri. Namun, ikatan kekeluargaan itu ternyata tak membuat Halosina terbebas dari hukuman. Pemilik ladang dan ketua adat tetap bersikeras bahwa Halosina harus membayar denda seharga satu ekor babi, atau sekitar Rp 500 ribu.

Tak punya uang sepeser pun, Halosina akhirnya kabur dari desanya, dan 'bersembunyi' di rumah saudaranya di kampung sebelah. Namun, ancaman denda terus mengejarnya, walau ia dengan gigih berupaya menempuh jalan damai dengan membujuk dan meminta maaf sang adik ipar.

Produser Nia Dinata
Sutradara Asrida Elisabeth
Penulis Asrida Elisabeth
Pemain Halosina
Jenis Film Drama
Tanggal Rilis: 08 January 2015
Negara Indonesia
Produksi Kalyana Shira Foundation
Durasi 62 menit
Catatan Film ini ditayangkan secara terbataas di Bandung, Jakarta, dan Yogyakarta. Tanah Papua merupakan bagian dari Project Change, sebuah proyek lokakarya yang memfasilitasi produksi dan distribusi film dengan isu-isu kemanusiaan, yang dilakukan oleh Kalyana Shira Foundation

Posters



Keyword: Drama, Nia Dinata, Asrida Elisabeth, Halosina, Kalyana Shira Foundation, Indonesia,




Komentar