«

Film: Kesan Pertama (2015)

»

"Kesan Pertama" menceritakan kisah tentang tentang jamu cekok dan dilema para orang tua ketika mereka memutuskan untuk memberi minuman tradisional itu ke anak-anak mereka.

Pak Zaelani, seorang penjual jamu cekok yang sekarang berusia 84 tahun, masih setia untuk melanjutkan dan menjalankan bisnis kakek-neneknya tersebut. Dia adalah penjual pertama dari minuman tradisional yang diminum dengan cara dipaksa ini alias dicekok.

Saat ini, Zaelani menjadi generasi ke-4 yang masih menjalankan bisnis jamu cekok milik keluarganya tersebut. Bagi sebagian orang di Yogyakarta, ramuan herbal ini diyakini dapat menyembuhkan beberapa penyakit, baik itu yang diderita oleh orang dewasa maupun anak-anak.

Bagi orang dewasa, minuman tradisional ini disajikan dengan menggunakan gelas. Namun, untuk bayi dan balita, perlu metode yang berbeda, yakni dengan cara dipaksakan atau diminumkan. Metode ini cukup menakutkan bagi beberapa anak. Bahkan para orang tua juga kerap dihinggapi oleh rasa dilema lantaran kasihan dengan si anak. Masalah itu pun dihadapi oleh Zarkoni. Beberapa tahun belakangan, keluarga Zarkoni telah mengkonsumsi obat-obatan kimia. Tetapi pada akhirnya, mereka ingin mengubah kebiasaan tersebut dengan mengonsumsi obat-obatan tradisional. Kondisi anak-anak mereka yang masih rentan terhadap beberapa penyakit dan cenderung berkurangnya nafsu makannya, membuat para orang tua untuk memilih ramuan herbal tradisional. Namun sebagian orang tua dihinggapi oleh rasa dilema saat mereka memutuskan untuk memberikan jamu cekok kepada anak mereka.

Jenis Film Documentary
Tanggal Rilis: 2015
Negara Indonesia

Keyword: Documentary, Indonesia, M. Iskandar Tri Gunawan, Zaelani, Zarkoni,




Komentar