« |
Film: Sang Penari (2011)» |
"Sang Penari" merupakan sebuah cerita cinta yang terjadi di sebuah desa miskin Jawa Tengah pada pertengahan 1960-an. Rasus, seorang tentara muda, menyusuri kampung halamannya, mencari cintanya yang hilang: Srintil.
Ketika keduanya masih sangat muda dan saling jatuh cinta di kampung mereka yang kecil dan miskin, Dukuh Paruk, sesuatu menghalangi cinta mereka. Kemampuan menari Srintil yang magis membuat para tetua dukuh percaya bahwa Srintil adalah titisan ronggeng.
Ketika Srintil menyiapkan diri untuk tugasnya, ia menyadari bahwa menjadi ronggeng tidak hanya berarti menjadi pilihan dukuhnya di pentas-pentas tari. Srintil akan menjadi milik semua warga Dukuh Paruk. Hal ini menempatkan Rasus pada sebuah dilema. Ia merasa cintanya dirampas dan dalam keputusasaan ia meninggalkan dukuhnya untuk menjadi tentara.
Zaman bergerak. Rasus harus memilih: loyal kepada negara atau cintanya kepada Srintil. Ketika Rasus berada dalam dilema, ia sudah kehilangan jejak kekasihnya. Pencariannya tidak mudah dan baru membuahkan hasil sepuluh tahun kemudian.
Produser | Shanty Harmayn |
Sutradara | Ifa Isfansyah |
Penulis | Salman Aristo, Ifa Isfansyah, Shanty Harmayn, Ahmad Tohari |
Pemain | Oka Antara, Prisia Nasution, Slamet Rahardjo, Dewi Irawan, Landung Simatupang, Happy Salma, Teuku Rifnu Wikana, Tio Pakusadewo, Lukman Sardi, Hendro Djarot, Yayu Unru, Arswendi Nasution, Zainal Abidin Domba" href="https://layarfilm.com/name/869/zainal-abidin-domba">Zainal Abidin Domba, Ni Made Aurel, Aji Santosa |
Jenis Film | Drama |
Tanggal Rilis: | 10 November 2011 |
Negara | Indonesia |
Produksi | KG Productions, Salto Films |
Rating | R |
Durasi | 109 menit |
Catatan | Cerita film ini merupakan adaptasi dari trilogi Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang Kemukus Dini Hari, dan Jentera Bianglala karya Ahmad Tohari. Novel ini pernah difilmkan juga dengan judul Darah dan Mahkota Ronggeng (1983). |
Keyword: Drama, Arswendi Nasution, Dewi Irawan, Lukman Sardi, Oka Antara, Prisia Nasution, Salman Aristo, Shanty Harmayn, Slamet Rahardjo, Teuku Rifnu Wikana,
Film Terkait
Informasi Terkait
Komentar