«

Film: Ketika Mas Gagah Pergi the Movie (2016)

»

"Ketika Mas Gagah Pergi The Movie" bercerita tentang seorang pria yang baik, cerdas dan tampan yang kuliah di Fakultas Teknik Sipil. Mas Gagah adalah nama panggilan pria itu. Ia memiliki seorang adik bernama Gita yang masih duduk dibangku SMA. Suatu hari Mas Gagah berubah menjadi sosok yang fanatik dengan dunia agama. Tak sedikit warga yang tinggal di dekatnya juga berubah menjadi fanatik terhadap agama, bahkan para preman juga ikutan insyaf.

Tika yang merupakan sahabat dekat Gita, memberitahukan bahwa Mas Gagah berubah karena mendapatkan hidayah. Pada awalnya Gita menolak perubahan yang terjadi pada kakaknya. Namun perlahan ia juga ikutan memperlajari agama Islam, akhirnya Ia berjilbab dan lebih sopan kepada orang-orang.

Suatu ketika terjadi kerusuhan di tempat ibadah, Mas Gagah berusaha menenangkan masa, namun yang terjadi Mas Gagah harus dilarikan ke Rumah Sakit karna luka ditubuhnya. Nyawanya tidak dapat terselamatkan.

Satu tahun kemudian, Gita sudah kuliah di Universitas Indonesia, ketika pulang kuliah Ia melihat seorang pria berbaju kotak-kotak sedang ceramah di angkutan umum yang ia tumpangi. Ceramah yang disampaikan adalah ceramah gratis. Nama pria itu adalah Abdullah. Suatu ketika Abdullah kena bacok saat melindungi Gita, ketika tawuran pelajar SMA. Gita membawa Abdullah ke rumah sakit.

Setelah lulus kuliah, Gita melamar disebuah perusahaan, saat interview Gita bertemu dengan Direktur perusahaan, yang tak lain adalah Abdullah, pria yang ia selamatkan saat terkena bacokan. Sosok Mas Gagah kembali menyala dalam kehidupan Gita.

Jenis Film Drama
Tanggal Rilis: 21 January 2016
Negara Indonesia
Produksi Indo Broadcast Production, ACT
Rating PG-13
Catatan Adaptasi dari novel berjudul sama. Film ini dibuat secara patungan. Hasil total patungan: Rp 305.987.265. Jumlah penyumbang: 405 orang.

Posters



Keyword: Drama, Epi Kusnandar, Mathias Muchus, Mentari De Marelle, Nungky Kusumastuti, Wulan Guritno, Ali Syakieb, Hamas Syahid Izzuddin, Aquino Umar, Firman Syah,



Komentar