«

Film: Kentut (2011)

»

Patiwa, salah satu kandidat Bupati di Kabupaten Kuncup Mekar, harus menjalani operasi medis akibat dada kanannya tertembak saat berkampanye. Pasca operasi, Patiwa tetap harus menjalani perawatan serius di Rumah Sakit, karena dia harus menunggu hingga keluarnya kentut. Kentut yang semula dianggap remeh, seketika menjadi persoalan penting dan melibatkan banyak pihak. Sementara hari pemilihan kursi Bupati tidak lama lagi. Kepanikan menimbulkan konflik besar antara pihak rumah sakit dengan tim sukses Patiwa yang dipimpin perempuan cerdas nan jelita bernama Irma.

Situasi ini dimanfaatkan oleh kandidat lawan bernama Jasmera yang selalu tampil berapi-api untuk mendapatkan simpati masyarakat. Jasmera bersama Delarosa penyanyi dangdut yang fenomenal sebagai pasangan Cawabup, selalu meneriakkan slogan anti kemunafikan dan memiliki program-program kampanye kontroversial serta cenderung nyeleneh. Untuk memperlambat keluarnya kentut Patiwa, maka Jasmera meminta bantuan paranormal, dengan harapan agar Patiwa dinyatakan berhalangan tetap, hingga tidak dapat mengikuti putaran kedua.

Rumah Sakit berubah suasananya. Dokter Kepala, Satpam, dan seluruh karyawan Rumah Sakit semakin kelabakan dengan munculnya para pemburu berita dan beragam kelompok agama. Mereka berkumpul untuk berdoa bagi kesehatan Patiwa, dengan seremoni yang berbeda satu sama lainnya. Situasi Rumah Sakit tidak lagi nyaman, karena mendadak berubah menjadi ruang politik. Menjadi ruang harapan bagi kepentingan banyak orang. Akhirnya kentut menjadi idola.

Jenis Film Drama, Comedy
Tanggal Rilis: 01 June 2011
Negara Indonesia
Produksi Citra Sinema
Rating R
Durasi 88 menit

Posters



Keyword: Anwar Fuady, Aria Kusumadewa, Citra Sinema, Cok Simbara, Comedy, Deddy Mizwar, Drama, Hengky Tornando, Iis Dahlia, Indonesia, Ira Wibowo,



Komentar